I.01004 Fisioterapi Dada

Definisi : Memobilisasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural

Tindakan

Observasi

  1. Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada (mis. hipersekresi sputum, sputum kental dan bertahan, tirah baring lama)
  2. Identifikasi kontraindikasi fisioterapi dada (mis. eksaserbasi PPOK akut, pneumonia tanpa produksi sputum berlebih, kanker paru-paru)
  3. Monitor status pernapasan (mis. kecepatan, irama, suara napas, dan kedalaman napas)
  4. Periksa segmen paru yang mengandung sekresi berlebihan
  5. Monitor jumlah dan karakter sputum
  6. Monitor toleransi selama dan setelah prosedur

Terapeutik

  1. Posisikan pasien sesuai dengan area paru yang mengalami penumpukan sputum
  2. Gunakan bantal untuk membantu pengaturan posisi
  3. Lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5 menit
  4. Lakukan vibrasi dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekspirasi melalui mulut
  5. Lakukan fisioterapi dada setidaknya dua jam setelah makan
  6. Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan tulang rusuk yang patah
  7. Lakukan penghisapan lendir untuk mengeluarkan sekret, Jika perlu

Edukasi

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
  2. Anjurkan batuk segera setelah prosedur selesai
  3. Ajarkan inspirasi perlahan dan dalam melalui hidung selama proses fisioterapi

Daftar Pustaka

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

215 Semua Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *